• Home
  • About
  • Contact
  • Help
skip to main | skip to sidebar

Chemical Diary

Blog ini di buat untuk memberikan informasi, selamat mirsani...

Senin, 24 Juni 2013

Materi 14 No 7 Konservasi Lingkungan

Pelajari kasus yang berjudul “Menggagas Konservasi Lingkungan Hidup di Solo” tuliskan pendapat atau opini saudara mengenai hal itu !

Jawab :
Baik sekali,,sungguh hal ini lah yang seharusnya menjadi pionir dalam penghijauan.setidaknya dalam satu wilayah kecil dahulu,baru meningkat menuju nasional.hendaknya setiap walikota bisa meniru hal ini dan diteruskan sampai kepada pemimpin berikutnya.
Diposting oleh Unknown di 22.16 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 6 Konservasi Lingkungan

Jelaskan mengenai konsep kekayaan kultural yang ramah lingkungan !

Jawab :
Konsep yang menganjurkan kepada para pengikutnya untuk selalu mengupayakan kekayaan alam tetap lestari meski didalam era perkembangan,,yang sesuai tentunya.
Diposting oleh Unknown di 22.15 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 5 Konservasi Lingkungan

Bagaimana kaitan antara mitos kultural dan kepemimpinan bangsa dengan konservasi lingkungan ?

Jawab :
Ada kaitannya yaitu sebagai pedoman bagi para pemimpin guna tetap mengarahkan dan mengayomi warga nya untuk senantiasa mengindahkan alam.itulah sisi positif yang dapat diambil dari mitos.
Diposting oleh Unknown di 22.14 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 4 Konservasi Lingkungan

Ebit. G. Ade pernah mengungkapkan kecemasan melalui lagunya; “mungkin alam telah bosan, melihat tingkah kita, yang selalu bangga, selalu puas dengan dosa-dosa”. Bagaimana tanggapan anda mengenai makna syair lagu tersebut, khususnya dalam kaitan dengan konservasi lingkungan ?

Jawab :
Lagu yang bagus terbukti sempat menduduki deretan lagu terbaik bahkan selalu diputar manakala terjadi bencana alam.sedikit renungan yang ingin disampaikan oleh Kang.Ebiet untuk pendengarnya bahwa bencana adalah sebagian hasil dari ulah manusia.
Diposting oleh Unknown di 22.13 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 3 Konservasi Lingkungan

Mengapa konservasi lingkungan dianggap sebagai kewajiban agama ?

Jawab :
Karena setiap agama mengajarkan untuk setia kepad Tuhannya,sesama mahkluk hidup dan cinta alam.ini adalah ajaran pokok agama manapun.pondasi iman yang kokoh akan membimbing kita untuk berpikir dan bekerja dengan baik untukNya.
Diposting oleh Unknown di 22.11 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 2 Konservasi Lingkungan

Mengapa krisis lingkungan atau krisis ekologi identik dengan krisis spiritual ?

Jawab :
Karena krisis spiritual menyebabkan manusia lebih bekerja dan bertindak hanya menggunakan kemampuan dan mengukur segala sesuatunya dengan cara manusia saja.sehingga apa yang ia kerjakan dan hasilkan hanya untuk dirinya saja dan cenderung egois.
Diposting oleh Unknown di 22.10 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 14 No 1 Konservasi Lingkungan

Mengapa langkah-langkah penyuluhan konservasi sumberdaya air, pencegahan banjir, dan pentingnya hutan sebagai bagian sistem daerah aliran sungai (DAS), land reform, dan penataan pembangunan kota dianggap sebagai jalan keluar dari dari persoalan lingkungan seperti banjir ?

Jawab :
Karena memang hal itu salah satu jalan keluar untuk mengatasi permaslahan banjir yang tak kunjung selesai.dengan adanya penyuluhan dan pelatihan terpadu diharapkan tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Diposting oleh Unknown di 22.09 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 13 No 5 Pengelolaan Banjir

Dengan mengambil kasus banjir di Jakarta dan Tangerang, bagaimana langkah-langkah manajemen banjir di wilayah tersebut !

Jawab :
Melakukan perbaikan dan meningkatkan koordinasi dalam badan atau organisasi yang menangani bencana,begitupun dengan pihak kepolisian.mempercepat proyek pembangunan banjir kanal yang.meningkatkan kinerja Badan Penanganan Bencana agar semakin responsive.
Diposting oleh Unknown di 22.04 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 13 No 4 Pengelolaan Banjir

Bagaimana pengalaman Bangladesh sebagai “Negara Banjir Dunia” dalam pengelolaan banjir ?

Jawab :
Bangladesh sebagai Negara yang rawan banjir bukannya sudah lelah dalam menangani banjir,namun mereka menanggulanginya dengan mengikutsertakan masyarakatnya.”biarkan banjir itu dan tetaplah hati-hati”..itulah yang dikatakan mereka,karena bagaimanapun juga banjir menjadikan lahan pertanian mereka menjadi subur.
Strategi mitigasi,manajemen banjir,pembangunan control banjir drainase,irigasi,prakiraan banjir dan peringatan dini,penguatan instrument hokum,institusi yang menaungi masalah banjir,pertukaran data dengan bergabung dengan RiverCommission dan bergabung Disaster Management Bureau dan Local Government Institution yang melakukan kegiatan implementasi projek-projek skala kecil manajemen banjir, diseminasi informasi banjir, bantuan, dan rehabilitasi korban banjir.
Diposting oleh Unknown di 22.03 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 13 No 3 Pengelolaan Banjir

Jelaskan mengenai penanganan banjir di Jepang !

Jawab :
Jepang melakukan berbagai upaya guna memerangi banjir diantaranya adalah,,perbaikan sungai,penanggulangan kerusakan,penanggulangan bencana.hal ini ditangani oleh Kementrian Tanah, Infrastruktur dan Transportasi (MLIT / Ministry of Land, Infrastructure, Information and Technology) yang membawahi masalah banjir (masalah pengairan), endapan sediment, letusan gunung berapi, gempa bumi, informasi teknologi (IT) untuk pengurangan dampak bencana alam di Jepang. Infrastuktur yang ditangani meliputi sungai, jalan, pelabuhan laut dan udara, sistem pembuangan limbah, dan pertamanan.
Diposting oleh Unknown di 22.03 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 13 No 2 Pengelolaan Banjir

Menurut Emil Salim, paling tidak ada empat program untuk pengelolaan banjir, sebutkan dan berikan penjelasan !

Jawab :
Program pertama, menarik genangan air hujan ke sistem tata air. Hingga kini Jakarta memakai pola Van Breen (1923) yang dikembangkan pemerintah bersama NEDECO Belanda (1974, 1999) dan JICA Jepang (1997, 2004) menjadi Rencana Induk Pengelolaan Banjir dengan menata 13 sungai dan membangun Banjir Kanal Barat dan Timur. Program ini mencakup pengelolaan daerah aliran sungai, pengerukan berkala kedalaman sungai, serta pemeliharaan situ regulator dan waduk retensi sebagai terminal banjir dalam rangka storm water management
Diposting oleh Unknown di 22.01 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 13 No 1 Pengelolaan Banjir

Jelaskan beberapa disiplin ilmu yang relevan dengan musibah banjir !

jawab :
Ilmu cuaca sebagai disiplin ilmu yang membantu manusia dalam menafsirkan berbagai kejadian alam lewat perubahan suhu,curah hujan dan perubahan iklim/musim.
Ilmu lingkungan sebagai disiplin ilmu yang membantu manusia memahami dan mengkaji kekayaan yang ada didalamnya dan berbagai gejala jika terjadi ada ketidakberesan.
Ilmu planologi sebagai displin ilmu yang membantu manusia dalam hal nya pembangunan.
Ilmu tataruang kota sebagai displin ilu yang mengajarkan bagaimana seharusnya tata ruang kota yang baik dan sehat.
Dan banyak ilmu lainnya..
Diposting oleh Unknown di 22.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Jurnal Lingkungan 2





Diposting oleh Unknown di 21.57 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Jurnal Lingkungan 1






Diposting oleh Unknown di 21.56 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Pendidikan Lingkungan






Diposting oleh Unknown di 21.41 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 11 Pengelolaan Sampah

Berikan uraian mengenai pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang akan menggunakan Hi-Tech !

Jawab :
Sampah menjadi salah satu masalah serius perkotaan di Kota Jakarta selain banjir dan kemacetan jalan. Penerapan teknologi tinggi (incenerator) bisa saja mengadopsi beberapa negara maju seperti Singapura dalam mengelola sampah. Di Singapura, pembuangan sampah berada di tengah kota namun tidak menimbulkan bau dan residu yang mengganggu lingkungan. Itu karena mereka menggunakan tehnologi tinggi yang mesinnya mampu menghancurkan sampah.
Selama ini, Pemrov DKI Jakarta telah menerapkan konsep korpoasi antardaerah dengan melibatkan Pemkot Bekasi. Teknisnya, kedua daerah sepakat menunjuk sebuah perusahaan yang bertugas melakukan pengelolaan sampah di Bekasi. Dan disepakati, Jakarta mengeluarkan biaya sebesar Rp 53 ribu per ton sampah yang dibawa ke Bantargebang.
Diposting oleh Unknown di 21.30 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 10 Pengelolaan Sampah

Jelaskan sikap anda mengenai UU Pengelolaan Sampah !

Jawab :
Diundangkannya UU Pengelolaan Sampah sangat baik untuk mengatur ruwetnya persampahan secara nasional, sehingga pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik secara ekonomi dalam pengaturannya maupun kesehatan bagi masyarakat, dan juga aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
Disamping itu pengaturan mengenai pengelolaan sampah juga diperlukan adanya kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab baik bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara profesional, efektif dan efisien.
Diposting oleh Unknown di 21.30 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 9 Pengelolaan Sampah

Bagaimana pendapat anda mengenai pengelolaan sampah oleh masyarakat ?

Jawab :
Hal tersebut sangat bagus dilakukan dan dicontoh oleh masyarakat lainnya karena pola ini akan menciptakan lapangan kerja berupa kluster-kluster pengelolaan sampah kota (di tingkat TPS). Selain itu, subsidi pemerintah terhadap angkutan sampah dari TPS ke TPA bisa dihemat. Beban biaya TPA dikurangi, bahkan memungkinkan menjadi tidak ada (selama ini TPA menjadi masalah).

Dampak lanjutannya adalah umur TPA akan lebih panjang. Melalui inovasi teknologi pemrosesan dan pemilahan, kesejahteraan pemulung akan meningkat. Yang patut menjadi perhatian pula adalah bahwa nantinya usaha ini mampu menyediakan pupuk organik bagi penunjang program Jabar organik.
Diposting oleh Unknown di 21.29 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 8 Pengelolaan Sampah

Sebutkan beberapa jenis produk yang dihasilkan dari PSBL !

Jawab :
1.      Gas C0x, N0x, dan S0x
2.      Bata Beton
3.      Pakan Ternak
4.      Gas Methan
5.      Arang Sampah
6.      Briket Sampah
7.      Pupuk Padat
8.      Pupuk Cair
9.      Blok Beton
10.  Plastik dan Karet
11.  Kertas dan Karton
12. Kaca, Besi, Seng, dll. 
Diposting oleh Unknown di 21.28 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 7 Pengelolaan Sampah

Berikan uraian mengenai teknologi dan proses PSBL !
1. Teknologi PSBL
Teknologi PSBL mengutamakan prinsip 4-M (murah, mudah, manfaat, dan massal). PSBL menggunakan bahan lokal, dan secara keseluruhan mampu dikerjakan oleh Putera Bangsa Indonesia.
Bahan dan teknologi yang akan digunakan antara lain :
o Bahan bioaktif peredam aroma tak sedap menggunakan mikrobiologi.
o Pemilahan sampah menggunakan belt conveyor.
o Pembakaran sampah organik menggunakan tungku berfilter.
o Pencairan (melting) plastik dan polimer menggunakan pemanas.
o Proses fermentasi sampah organik menggunakan mikrobiologi.
o Pembuatan pakan ternak dan briket sampah menggunakan bahan kimia alami.

2. Proses PSBL
PSBL menggunakan prinsip zero-waste sistem dilakukan melalui beberapa jenis proses sesuai dengan spesifikasi jenis sampah. Hal tersebut dilakukan supaya sampah dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan tertentu, seperti penangkapan emisi pembakaran, pembuatan bata beton, pakan ternak, gas methan, arang, briket sampah, pupuk, blok beton, dan proses daur ulang.
2.1. Proses Penangkapan COx, NOx, dan Sox
2.2. Proses Pembuatan Bata Beton
2.3. Proses Pembuatan Pakan Ternak
2.4. Proses Pembuatan Gas Methan
2.5. Proses Pembuatan Arang Sampah
2.6. Proses Pembuatan Briket Sampah
2.7. Proses Pembuatan Pupuk Kompos
2.8. Proses Pembuatan Pupuk Cair
2.9. Proses Pembuatan Blok Beton
2.10. Proses Daur Ulang
Diposting oleh Unknown di 21.27 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 6 Pengelolaan Sampah

Jelaskan mengenai Pengelolaan Sampah Berwawasan Lingkungan (PSBL) !

Jawab : Sebaiknya PSBL dimulai sejak awal, yaitu sampah sudah dipilah dan dikemas pada sumbernya, dalam hal ini perumahan, kantor, hotel, restoran, pasar, perusahaan, dan pabrik. Sampah tersebut dipilah dan dikemas menjadi 3 (tiga) kemasan; untuk sampah organik kemasan hijau, sampah anorganik kemasan kuning, dan limbah B-3 (bahan berbahaya/beracun) kemasan merah.

Pengelolaan sampah pada sumbernya disebut pengelolaan sistem hikume (hijau-kuning-merah). Sistem hikume ini perlu dikembangkan ke seluruh kota di Indonesia. Sistem hikume ini tidak membuat wadah penampungan sementara menjadi kotor dan sekaligus meredam aroma tak sedap sampah. Selain itu, sistem hikume dapat mencegah kedatangan lalat dan memudahkan pemuatan sampah ke kendaraan (dump truck), untuk pengangkutan sampah dari Titik Pembuangan Sementara (TPS) Sampah ke Instalasi PSBL.

Untuk mengolah sampah dengan kapasitas 500 ton per hari diperlukan lahan seluas 6 hektar dan menyerap tenaga kerja berkisar antara 154 – 165 karyawan/karyawati (padat karya). Karyawan-karyawati tersebut dibagi dalam berbagai klasifikasi.
Diposting oleh Unknown di 21.26 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 5 Pengelolaan Sampah

Jelaskan Prinsip 4R dalam pengelolaan produksi bersih !
  • Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  • Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
  • Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
  • Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.
D
Diposting oleh Unknown di 21.25 1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 4 Pengelolaan Sampah

Berikan penjelasan mengenai sampah bahan berbahaya beracun (B3) !

Jawab : Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Diposting oleh Unknown di 21.24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 3 Pengelolaan Sampah

Karena dikelola secara professional, sebenarnya pengelolaan sampah bisa menyerap banyak tenaga kerja, misalnya di salah satu wilayah di Kairo, Mesir, terdapat intalasi pengelolaan sampah yang mampu memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dengan mempekerjakan 40.000 orang. Bagaimana komentar anda mengenai hal ini ?

Jawab : Hal tersebut sangat baik untuk dilakukan karena sampah yang dinilai masyarakat pada umumnya sebagai sesuatu yang tidak ternilai, ternyata dapat memberikan manfaat bagi umat manusia. Seharusnya, Indonesia juga dapat melakukan hal tersebut.
Diposting oleh Unknown di 21.24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 2 Pengelolaan Sampah

Kenyataannya sampah meliputi sampah organic (sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Bagaimana anda menyikapi hal ini ?

Jawab : Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat.
Diposting oleh Unknown di 21.23 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Materi 12 No 1 Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap manusia pasti menghasilkan sampah, makin banyak penduduk suatu kota maka jumlah sampah yang dihasilkannya juga makin banyak. Untuk Kota Jakarta misalnya, jumlah sampah yang dihasilkan dalam setahun akan mencapai 170 kali Candi Borobudur. Nah, bagaimana pendapat anda mengenai hal ini ?

Jawab : Menurut saya, sebaiknya pemakaian barang – barang yang tidak terlalu penting sebaiknya dihindari agar sampah tidak semakin bertambah banyak. Selain itu, kita juga dapat membuang sampah dengan cara memilah terlebih dahulu ke dalam golongannya (organik, anorganik, dll) serta melakukan proses daur ulang agar sampah tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Semakin bertambahnya sampah, kemungkinan untuk perluasan tempat penampungan sampah akan semakin besar dan dapat menimbulkan dampak negative bagi masyarakat sekitar seperti bau yang tak sedap, dll.
Diposting oleh Unknown di 21.22 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Rabu, 12 Juni 2013

Magelang Bebas dari Sampah


Magelang adalah sebuah Kota dan Kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibukota Kabupaten ini adalah Kota Mungkid. Magelang juga memiliki wilayah daerah kota karisidenan yang berada di tengah wilayah Kabupaten. Magelang berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan disekelilingnya. Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Di Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini.
Magelang terkenal dengan kota yang bersih dan rapi. Prestasi yang diraih Kota Magelang berupa piala Adipura tahun 2012 merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Namun, siapa tahu beberapa tahun lalu Magelang pernh berurusan dengan sampah yang sangat mengganggu mereka. Sampah memang akan menjadi sosok yang menakutkan jika tidak dikelola dengan baik. Untuk melakukan pengelolaan sampah agar menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat, membutuhkan kesadaran semua pihak, baik kebijakan pemerintah daerah yang lebih peduli terhadap sampah maupun kesadaran dari masyarakatnya. Jika kesadaran masyarakat terhadap sampah sangat minim, maka sampah akan selalu menimbulkan permasalahan baru.
Setidaknya di Kota Magelang ini volume pembuangan sampah perharinya terus mengalami kenaikan sejalan dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang otomatis juga semakin tinggi.Dengan luas hanya 18 kilometer persegi, Kota Magelang memiliki masalah serius dengan sampah. Saat ini, tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Banyuurip yang ada di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang sudah penuh. Diperkirakan dalam dua tahun mendatang bakal overload. Karena itu, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota (DKPTK) Pemkot Magelang berencana meminimalisir sampah sejak hulu. Saat ini, volume pembuangan sampah yang mampu terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kota Magelang telah mencapai 300 meter kubik lebih perhari. Sedangkan jumlah sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA besarnya mencapai 10 persen dari volume pembuangan sampah. Dengan jumlah sampah sebanyak itu, tentunya akan semakin mengikis ketersediaan lahan di TPA. Bukan tidak mungkin 3-4 tahun lagi ketersediaan lahan untuk sampah di TPA akan penuh sehingga harus dilakukan pengerukan tumpukan sampah agar TPA tetap bisa digunakan lagi.
Caranya, dengan mereduksi melalui pengadaan bank-bank sampah di setiap RT/ RW. Secara hitungan matematis, dalam dua tahun mendatang sudah overload. Maka, berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir kiriman sampah ke TPSA Banyuurip. Salah satunya mereduksi di sektor hulu. Eri melanjutkan, pasokan sampah ke TPSA Banyuurip rata-rata 30 truk setiap hari. Dengan pola reduksi pada hulu, setidaknya sampah yang masuk bisa dikurangi sekitar 10 truk per hari. Upaya penggarapnya dilakukan di setiap RT/RW dengan memaksimalkan bank sampah. Selanjutnya, diserahkan pengepul untuk didaur ulang. Artinya, sampah tidak langsung ditumpuk di TPSA,. Ada pengelolaan di tingkat hulu lebih dulu. Saat ini beberapa kelurahan sudah merealisasikan program ini. Seperti Kelurahan Kramat Utara, Jurangombo Selatan, Rejowinangun Utara, dan Potrobangsan.“Cara mengelola dengan bank sampah dan mengkoordinir pengepul, diperkirakan TPSA Banyuurip masih bertahan hingga lima tahun ke depan,” katanya menghitung.
TPSA Banyuurip sebenarnya masih bisa dimanfaatkan cukup lama. Sebab tumpukan sampahnya masih bisa diratakan, karena ketebalan baru satu meter. Sesuai ketentuan, TPA yang tidak layak adalah sampah yang menumpuk lebih dari delapan meter ketebalannya. Keberadaan TPSA Banyuurip telah menzalimi masyarakat Tegalrejo Kabupaten Magelang. Sudah terbukti secara ilmiah, tiga titik sumur di sekitar TPSA masih bisa dimanfaatkan airnya. Saat ini, tiga titik sumur pantau tersebut airnya masih bisa digunakan. Bahkan , bisa dikonsumsi sebagai air minum dan mencuci petugas di TPSA. keseluruhan lahan seluas delapan hectare terbagi dalam lima zona. Saat ini, hanya tersisa satu zona. Satu zona tersebut bukan hanya dimanfaatkan sebagai pembuangan sampah dari Kota Magelang saja, namun juga dari kabupaten. Seperti kiriman sampah dari Tegalrejo, Mertoyudan, Secang, dan Akmil.
Meski pemerintah sudah berusaha maksimal untuk memanfaatkan TPSA yang ada, tetapi peran masyarakat juga sanagt penting untuk menanggulangi masalah sampah ini. Jika kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampah bisa terwujud, maka pemerintah akan membantu mempromosikan hasil daur ulang tersebut. Tetapi kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampah masih sangat rendah, sehingga sampah tetap menjadi sesuatu yang tidak berguna. Ke depan nanti masyarakat bisa mulai memiliki pemikiran untuk memproduksi sampah, sehingga sampah bukan lagi menjadi sesuatu yang dihindari tetapi bisa menjadi sesuatu yang dicari.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magelang
http://jogja.tribunnews.com/2012/06/13/wali-kota-magelang-siap-plesirkan-petugas-kebersihan
http://www.radarjogja.co.id/magelang/28294--kota-magelang-hadapi-masalah-serius-.html
http://www.ampl.or.id/digilib/read/di-kota-magelang-volume-pembuangan-sampah-meningkat/45413
http://www.antaranews.com/print/33966/magelang-belajar-mengurusi-sampah-pada-binjai
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/01/16/212075/10/Tumpukan-Sampah-di-Payaman-Magelang
Sumber gambar :
https://www.google.co.id/dionbernabeu.blogspot.com/magelangku-magelang-kota-harapan.html



Diposting oleh Unknown di 22.28 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Masalah Sampah di Garut


Kabupaten Garut, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Tarogong Kidul. Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Prestasi yang pernah diraih Garut adalah piala Adipura pada tahun 2006 sebagai kota kecil yang bisa menunjukkan kemajuan dalam bidang kebersihan. Namun siapa tahu, ternyata Garut pernah mempunyai masalah serius terhadap sampah.
Di Kota Dodol ini, penanganan sampah tak hanya dihadapkan pada terbatasnya lahan penampungan, tapi juga sarana pengangkutan. Pengangkutan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat belum bisa ditangani secara optimal. Akibatnya, tumpukan sampah di sejumlah titik, terutama daerah perkotaan, masih muncul dan mengganggu kenyamaan serta kesehatan. Pemkab Garut hingga saat ini hanya memiliki mobil pengangkut sampah sebanyak 24 unit. Dari jumlah itu, bahkan beberapa di antaranya dalam kondisi rusak dan tak bisa dioperasikan.
Mobil pengangkut sampah banyak yang sudah tua, sehingga tak jarang mogok saat beroperasi. Kendaraan pengangkut sampah yang ada di Dinas Kebersihan, sekitar 80 persen sudah tidak layak pakai dan harus diganti. Selain kekurangan mobil, Dinas Kebersihan juga masih kekurangan karyawan atau pegawai lapangan. Sehingga, kurangnya armada angkut dan petugas, mengakibatkan sampah yang dihasilkan masyarakat tak bisa terangkut semuanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sampah yang dibuang warga di lima kecamatan, yakni Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Garut Kota, Karangpawitan, dan Kecamatan Banyuresmi, sebanyak 1.038 kubik per hari, akan tetapi yang bisa terangkut hanya 292 kubik saja per hari. Karena setiap hari ada yang tidak terangkut, maka muncullah tumpukan di sana-sini. Ke depan masalah sampah akan semakin rumit jika tak segera mendapatkan penanganan serius, apalagi jumlah penduduk terus meningkat. Bahkan sekarang ini, mobil-mobil sampah di Dinas Kebersihan, diberi tugas untuk mengangkut sampah dari Kecamatan Leles dan Kadungora.
Saat disinggung anggaran dari APBD untuk Dinas Kebersihan, tahun 2012 Dinas Kebersihan mendapatkan kucuran Rp 4 miliar, tetapi semuanya habis untuk BBM, service, pemiliharaan, pengelasan dan lainnya.
Kian banyak penduduk Kota Garut dan sekitarnya kecewa semakin menumpuk dan berserakan sampah di kawasan kotanya.Akibat terbilang sangat minimnya “tempat pembuangan sampah sementara” (TPS). Sehingga banyak warga terpaksa membuang sampah di pinggiran jalan, bahkan di sembarang tempat.
Kesadaran masyarakat Garut dalam menjaga kebersihan terutama terkait masalah sampah masih sangat rendah. Padahal, penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. Dalam hal ini, upaya pemerintah tidak akan ada artinya tanpa dukungan dari masyarakat. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), setiap orang berpotensi memproduksi sampah sebanyak 2 liter setiap hari. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Kab. Garut, volume sampah yang dihasilkan pun terus meningkat. Peningkatan volume sampah ini tidak sebanding dengan tenaga kerja dan fasilitas yang ada.
Pemerintah daerah dengan programnya untuk mengatasi masalah sampah dikota yaitu dengan mengubah sampah menjadi kompos sepertinya mendapat dukungan dari masyarakat. Namun, biaya yang mencapai Rp1,26 Miliar agaknya menjadi pertimbangan untuk pemerintah daerah. Rencana itu bisa terlaksana jika ada pengadaan mesin pencacah sampah berharga Rp20 juta per unit yang mampu memproduksi 1 ton kompos dari bahan baku berupa 3 ton sampah organik basah, Pengolahan sampah di Kabupaten Garut hingga menjadi kompos memerlukan biaya Rp1.000 per kg kompos sehingga untuk rencana produksi 3,5 ton kompos asal sampah per hari akan menelan dana operasional sekira Rp105 juta per bulan atau Rp1,26 miliar per tahun. Program pengolahan sampah menjadi kompos merupakan program lanjutan yang perlu didukung mengingat Kabupaten Garut telah berhasil meraih Piagam Adipura, karena pengolahan menjadi kompos itu sangat memerlukan peran serta masyarakat yang harus mau memilah sampah anorganik dan organik. Masyarakat harus mau digerakkan untuk membantu menanggulangi masalah sampah, sesuai dengan obsesi mewujudkan pemerintah yang baik dibidang lingkungan hidup bermotokan pembangunan hidup berbasis masyarakat.
Namun program itu masih mempunyai hambatan karena sampah yang telah dipilah oleh masyarakat ketika diangkut oleh petugas disatukan kembali di dalam truk akibat belum tersedianya angkutan sampah khusus untuk organik dan anorganik. Pengadaan jenis angkutan sesuai dengan sampah yang sudah dipilah juga memerlukan biaya operasional dua kali lipat dibandingkan dengan pola angkutan selama ini.
Selain pengolahan kompos, upaya lainnya menanggulangi sampah bisa memanfaatkan jasa ternak sapi yang mampu mengambil sebagian sampah sebagai makanan sehari-hari. Pada tempat pengolahan sampah bisa disebar puluhan ekor ternak sapi yang biasa makan sampah sehingga sedikit banyak mengurangi volume sampah, dan hal itu berhasil dilakukan pada beberapa daerah.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Garut

http://www.garutkab.go.id/pub/news/plain/1262-kab-garut-tertinggi-hasil-un-ipa/

http://www.garutkab.go.id/pub/news/detail/8110-masalah-sampah-di-garut-saat-ini-sulit-diselesaikan/
http://garutnews.com/sampah-bertumpuk-dan-berserakan-di-kota-garut.html
http://www.wartaterkini.com/70/90/44/pengolahan-sampah-di-garut-hingga-jadi-kompos-memerlukan-biaya-rp1-26-miliar.htm
http://www.garut-express.com/2013/02/mobil-pengangkut-sampah-sebagian-besar.html
Sumber gambar :
https://www.google.co.id/search/www.garutkab.go.id/galleriesnewsphotOGaruTAbadJuara_


Diposting oleh Unknown di 22.26 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Audit LIngkungan







Diposting oleh Unknown di 22.24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Postingan Lebih Baru » « Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)

Daftar Link

  • My Pantonanews

Program Studi Teknik Industri

Memuat...

Daftar Blog Saya

  • Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |
    Produksi Listrik dari Grafena dan Air Garam - [image: image] Penemuan mengejutkan dan terdengar tak masuk akal datang dari China. Sebuah tim riset menghasilkan listrik hanya dengan menggerakkan air g...
    10 tahun yang lalu
  • Oel Chemistry
    Dari HOBI menjadi HOKI - Hobi adalah suatu kegiatan yang disenangi yang dilakukan setiap hari atau di waktu luang. Hobi bukan hanya bisa memberikan kesenangan, namun bisa mendatang...
    11 tahun yang lalu
  • PantonaNews
    -

Blog Archive

  • ▼  2013 (121)
    • ►  Juli (1)
    • ▼  Juni (46)
      • Materi 14 No 7 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 6 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 5 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 4 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 3 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 2 Konservasi Lingkungan
      • Materi 14 No 1 Konservasi Lingkungan
      • Materi 13 No 5 Pengelolaan Banjir
      • Materi 13 No 4 Pengelolaan Banjir
      • Materi 13 No 3 Pengelolaan Banjir
      • Materi 13 No 2 Pengelolaan Banjir
      • Materi 13 No 1 Pengelolaan Banjir
      • Jurnal Lingkungan 2
      • Jurnal Lingkungan 1
      • Pendidikan Lingkungan
      • Materi 12 No 11 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 10 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 9 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 8 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 7 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 6 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 5 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 4 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 3 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 2 Pengelolaan Sampah
      • Materi 12 No 1 Pengelolaan Sampah
      • Magelang Bebas dari Sampah
      • Masalah Sampah di Garut
      • Audit LIngkungan
      • Materi 11 No 8 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 7 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 6 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 5 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 4 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 3 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 2 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 11 No 1 Pendidikan Lingkungan
      • Materi 10 No 9 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 8 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 7 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 6 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 5 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
      • Materi 10 No 1 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (26)
    • ►  Maret (38)
  • ►  2012 (93)
    • ►  Desember (35)
    • ►  November (20)
    • ►  Oktober (34)
    • ►  September (4)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya

Selamat Datang di Blog Saya
Matur suwun sampun mampir ting blog kulo
Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

  • Industri Oleokimia
    Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Pada saat ini, permintaan akan produk ol...
  • (tanpa judul)
         SENYAWA ANORGANIK    Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik . Ini mencakup semu...
  • Udara Bersih, Lingkungan Sehat
    Udara Bersih, Lingkungan Sehat Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri udara bersih dan se...
  • (tanpa judul)
    Konsep Asam dan Basa Teori Asam-Basa Arrhenius Asam-Basa dalam Kehidupan Sehari-hari Sejak berabad-abad yang lalu, para pakar men...

Pengikut

 
Copyright © Chemical Diary. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block. Price India. Hostgator Coupon.
more Free Templates at MyTemplatez