Kota Surabaya merupakan
salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia. Banyak tempat-tempat
pembuangan sampah yang salah. Masyarakat yang kurang memahami lingkungan banyak
yang menyemarinya dengan sampah. Dan di kota-kota besar seperti Surabaya sering
kali kita mendengar lewat media masa pada musim penghujan daerah ini terkena
banjir. Dikarenakan dari masyarakat yang membuang sampah yang sembarangan
seperti, membuang sampah di selokan, sungai, dan tempat umum lainnya. Serta
tempat pembuangan sementara yang kurang setrategis. Banyak masyarakat yang
tidak mengetahui pentingnya kesehatan bagi mereka. Tapi mereka tidak menanggapi
himbauan tersebut. Tempat pembuangan sampah seharusnya dijauhkan beberapa kilometer
dari pemukiman. Hal ini yang membuwat penykit-penyakit baru bermunculan,
dikarenakan tempat pembuangaan sampah dekat dengan pemukiman.
Data dari Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota menunjukkan, sampah rumah tangga yang dibawa ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) hanya 20% dan 80%nya sudah dipilah dan diolah oleh warga
sendiri, ungkap Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dalam Simposium Surabaya
Metropolitan Area bertajuk "Manajemen Sampah Kota".
Surabaya semakin serius mewujudkan konsep kota yang
ramah lingkungan, menyusul mulai beroperasinya Super Depo Sutorejo , sistem
pengolahan sampah moderen senilai sekitar Rp. 3 miliar. Proyek Super Depo
Sutorejo ini merupakan salah satu wujud nyata kerjasama Green Sister City
antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Kota Kitakyushu, Jepang.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan,
Super Depo Sutorejo merupakan yang pertama di Surabaya yang menggunakan
teknologi pengolahan limbah organik dan anorganik secara modern. Dengan metode
tersebut, proses pemilahan sampah bisa dilakukan dengan lebih efektif, efisien
dan higienis.
Super Depo ini mampu mengolah 20 ton sampah per
hari atau 50 persen sampah yang masuk. Selain diolah secara moderen dan
higeinis, pengolahan sampah di Super Depo ini tetap memberdayakan warga sekitar
yang berprofesi sebagai pemulung dan pengepul sampah.
Menurut Walikota Risma, pembangunan pengelolaan
sampah Super Depo Sutorejo ini merupakan bagian dari sembilan macam program
kerjasama lingkungan antara pemkot dengan Kitakyushu. Selain pembangunan Super
Depo Sutorejo, tahun ini juga akan dibangun pengelolaan air limbah, industri,
dan sungai.
Program Lingkungan di
Surabaya dengan motto “Surabaya Green & Clean” dan “Merdeka dari Sampah”
dikembangkan dengan cara memberdayakan masyarakat melalui fasilitator dan
pemilihan kader lingkungan kemudian membekali mereka pengetahuan dan wawasan
mengenai pemilihan sampah dan manfaat ekonomis sampah bagi warga setempat.
Melalui program ini, semangat warga semakin meningkat, sosialisasi program
berjalan lebih cepat, edukasi dan motivasi ke masyarakat semakin mendalam.
Upaya dan partisipasi masyarakat Surabaya ini telah menghantarkan Surabaya
sebagai kota penerima Adipura dua tahun berturut-turut (2006-2007).
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/28/206444616/Surabaya-Titik-Awal-Gerakan-Indonesia-Bersihhttp://edukasi.kompas.com/read/2011/06/08/20111440/Kota.Surabaya.Paling.Bersih.
http://regional.kompas.com/read/2012/12/12/20385734/twitter.com
0 komentar:
Posting Komentar